Sabtu, 26 November 2011

Laporan Pertumbuhan dan Perkembangan


LAPORAN HASIL
PENELITIAN PRAKTUKUM BIOLOGI

TENTANG
PENGARUH KOMBINASI MEDIA TANAH
DENGAN MEDIA TANAM ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA TUMBUHAN KACANG HIJAU


                                                            NAMA KELOMPOK V:
1.      RUDI ANSORI
2.      WILIANDARI WILDA WARDANI
3.      SYAPA’AH
4.      RIRIN RISTIANI
5.      SITI SOFIANA

XII IPA 4
SMAN 1 GERUNG


DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PEMBAHASAN
1.      JUDUL PENELITIAN.............................................................................................. 1
2.      WAKTU................................................................................................................... 1
3.      TUJUAN PENELITIAN........................................................................................... 1
4.      LANDASAN TEORI................................................................................................ 1
5.      RUMUSAN MASLAH............................................................................................. 7
BAB II KEGIATAN
1.      ALAT DAN BAHAN............................................................................................... 7
2.      LANGKAH KERJA................................................................................................. 8          
3.      HASIL PENGAMATAN........................................................................................... 9
4.      PEMBAHASAN....................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
1.      KESIMPULAN......................................................................................................... 18
2.      SARAN.................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA


KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan do'a dan bimbingannya laporan penelitian  ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam laporan penelititan ini, kami meneliti tentang ”Pengaruh Kombinasi Media Tanam Tanah dengan Media Tanam Organik Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Hijau” yang kami buat berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan selama beberapa  hari dan  refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Laporan penelitian  ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula laporan penelitian ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.


Gerung, September 2011

Penyusun






BAB I. PENDAHULUAN

1.      Judul Penelitian
Pengaruh Kombinasi Media Tanam Tanah dengan Media Tanam Organik terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Kacang Hijau.
2.      Waktu
Kami melakukan penelitian ini selama delapan hari mulai dari tanggal 25 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 01 September 2011.
3.      Tujuan Panelitian
Adapun penelitian ini kami lakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organik terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.
4.     Landasan Teori
            Tumbuh dan berkembang merupakan salah satu cirri makhluk hidup. Pertumbuhan adalah proses pertambahan jumlah sel yang irreversiabel (tidak dapat kembali) karenan ada pembelahan mitosis yang berfungsi memperbesar sel, yang dapat dilihat dengan pertambahan tinggi, berat, massa, volume, dan panjang (ukuran) yang bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan, yang ditandai dengan berfungsinya organ reproduksi.
            Pertumbuhan dan perkembang pada tumbuhan, tidak terlepas dari pengaruh media tanam. Media tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam.
            Namun pada penelitian kali ini, kami akan menggunakan media tanam lain, yaitu dengan mengkombinasikan media tanam tanah dengan media tanam organik, yang dimana media tanam organik tersebut diantaranya, arang, sekam padi yang sudah di bakar, kompos, dan pupuk kandang. Dalam hal ini, dapat terlihat bahwa kegunaan  antara berbagai media tanam yang dikombinasikan itu berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya terhadap perkecambahan suatu biji. Pengaruh tersebut dapat disebabkan karena setiap media tanam yang dikombinasikan itu mengandung unsur-unsur dan struktur yang berbeda-beda.
            Tanah adalah komponen yang paling penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, tidak terkecuali pada tumbuhan kacang hijau. Tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat pula dimanipulasi dengan maksud agar pertumbuhan tanaman di atasnya menjadi semakin baik, sehingga dapat berproduksi secara maksimal (Ashari, 1995). Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman di definisikan sebagai: “lapisan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh berkembangnya perakaran, penompang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplaikebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa orgaik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti, N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota atau organisme yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman-tanaman ; ketiganya secara integral mamapu menunnjang produktivitas tanahuntuk menghasilkan biomass produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan” (Hanafiah, 2005). Tanah yang cocok untuk tumbuhan kacang hijau adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus) dan mempunyai kisaran pH 5,8 - 6,5 untuk tanah yang memiliki pH yang lebih kecil dari pada 5,8 perlu dilakukan pengapuran (liming). Fungsi pengapuran adalah untuk meningkatkan mineralitas nitrogen organikdalam sisa-sisa tanaman, membebaskan nitrogen sebagai ion ammoniumdan nitrat agar tersedia bagi tanaman, membantu memperbaiki kegemburan tanah serta meningkatkan pH tanah mendekati netral (Rukmana 1997). Pengapuran juga mempengaruhi ketersediaan unsur hara mikro seperti Fe, Mn, Cu dan Zn. Penambahan kapur dapat menurunkan kelarutan unsur mikro karena terjadi peningkatan pH, yang menyebabkan terjadinya pengendapan unsur mikro tersebut. Pengapuran yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman mengalami kekurangan unsur mikro, terutama Fe, Mn, Cu dan Zn karena peningkatan nilai pH tanah mengakibatkan bentuk kation berubah menjadi hidroksida yang tidak larut
            (Nyakpa et al.,1988).
Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Menurut Ketaran (1980), arang adalah bahan padat yang berpori-pori dan merupakan hasil pembakaran dari bahan yang mengandung unsur C. Sebagian besar dari pori-porinya masih tertutup dengan hidrokarbon, dan senyawa organik lain yang komponennya terdiri dari “fixed carbon”, abu, air, nitrogen dan sulfur. Keunikan dari media jenis arang adalah sifatnya yang bufer (penyangga). Dengan demikian, jika terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan. Selain itu, bahan media ini juga tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi jamur atau eendawan yang dapat merugikan tanaman. Namun, media arang cenderung miskin akan unsur hara. Oleh karenanya, ke dalam media tanam ini perlu disuplai unsur hara berupa aplikasi pemupukan
            Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam padi adalah suatu limbah organik yang dihasilkan dari kulit padi. Yang sebelumnya melalui proses-proses tertentu, diantara proses tersebut adalah melalui proses penggilingan dan melalui proses penumbukan. Sekam padi yang biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar). Sekam padi mengandung unsur N sebanyak 1 % dan K 2 %, berdasar analisis Japanese Society for Examining Fertilizer and Fodders, komposisi arang sekam paling banyak mengandung senyawa SiOz sebanyak 52 % dan unsur C sebanyak 31 %. Komposisi lainnya adalah Fe203, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan organik. Sedangkan menurut analisis Suyekti (1993) sekam bakar mengandung N 0,32 %, P 0,15 %, K 0,31 %, Ca 0,96 %, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm Zn 14,10 ppm dan pH 6,8. Soepardi (1983) mengemukakan bahwa kadar kalium dalam abu sekam lebih kurang sama dengan 30 % K2O . Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur, Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara itu kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium (K) yang dibutuhkan tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin
akan unsur hara.
            Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah kota. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organic, yang dimana kompos banyak memgandung mikro organisme (fungi, aktinomisetes, bakteri, dan alga). Dengan ditambahkannya kompos ke dalam tanah tidak hanya jutaan mikroorganisme yang ditambahkan, akan tetapi mikrooganisme yang ada didalam tanah akan terpacu untuk terus berkembang. Proses dekomposisi lanjut oleh mikroorganisme akan tetap terus berlangsung dan tidak mengganggu tanaman. Gas CO2 yang dihasilkan mikroorganisme tanah akan dipergunakan untuk fotosintesis tanaman, sehingga pertumbuhan akan lebih cepat, sedangkan aktivitas miroorganisme pada komposmenghasilkan hormone-homon pertumbuhan, misalnya auksi, giberelin, dan sitokinin yang memecu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehigga daerh pencarian makanan lebih luasKelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis. Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat  dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah. Berdasarkan hal tersebut dikenal 2 peranan kompos yakni soil conditioner dan soil ameliorator. Soil condotioner yaitu peranan kompos dalam memperbaiki struktur tanah, terutama tanah kering, sedangkan soil ameliorator berfungsi dalam memperbaiki kemampuan tukar kation pada tanah. Ada pun manfaat kompos yang di tinjau dari beberapa aspek antara lain:
A.      Aspek Ekonomi
·         Menghemat biaya untuk trasportasi dan penimbunan limbah
·         Mengurangi volume/ ukuran limbah
·         Memiliki nialai jual yang lebih tinggi dari padadahan asalnya
B.      Aspek Lingkungan
·         Mengrungi polusi udara karena pembakaran limbah
·         Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
C.      Aspek Tanah dan Tanman
·         Meningkatkan kesuburan tanah
·         Memperbaiki strukturdan karakteristik tanah
·         Meningkatkan kapasitasserap air tanah
·         Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
·         Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
·         Menekan pertumbuhan
·         Menangkal dari serangan penyakit
·         Meningkatkan retinitis atau ketersediaan hara didalam tanah
            Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan. kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media tanam. Berdasarkan sifatnya, pupuk kandang dibedakan menjadi dua yaitu, pupuk kandang padat dan pupuk kandang cair. Pupuk kandang padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan sebagai sumber hara N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia dimana pupuk kandang padat mengandung banyak unsur hara makro fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Sedangkan pupuk kandang merupakan bentukan cair dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran hewanyang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Pupuk kandang yang masih segar jika dicampur dengan air dan dijadikan pukan cair memiliki kandungan hara yang lebih baik dibanding dengan pupuk kandang padat. Unsur-unsur hara makro dan seng kadarnya mencukupi, hanya kalsium dan sejumlah kecil besi, mangan dan tembaga perlu diperoleh dari sumber lain, kadar N total pada larutan kotoran ayam sudah ideal, meskipun akan lebih baik bila terdapat bentuk nitratdaripada bentuk amonium. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian yaitu pupuk dingin dan pupuk panas, yang dimana Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi, sedangkan Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam. Namun disini kami menggunakan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing dimana tekstur kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sngat berpengruh terhadap dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasionC/N pupuk kandang kambing umumnya masih diatas 30. Pupuk kandang yang baik harus memmpunyai rasio C/N < 20, sehingga pupuk kandang kambing akan lebih baik bila penggunaannya dikomposkan terlebih dahhulu. Kalaupun akan digunakan secara langsung, pupuk kandang ini akan memberikan manfaat yang lebih baik pada musim kedua petanaman.Kadar air pupuk kandang kambing relative lebih rendah dari pada pupuk kandang sapid an sedikit lebih tinggi dari pada pupuk kandang ayam. Kadar hara pupuk kandang kambing mengandung kalium yang lebih tinggi dari pada pupuk kandang lainnya, sementara kadar hara N dan P hampir sama dengan pupuk kandang lainya. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman. Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan. Selain itu, pupuk kandang memiliki kandungan mikroorganisme yang diyakini mampu merombak bahan organik yang sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah diserap oleh tanaman. Ada pun kitimewaaan dari penggunaan pupuk kandang yaitu, merupakan pupuk lengkap, karena mengandung semua hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman, juga mengandung hara mikro, mempunyai pengaruh susulan, karena pupuk kandang mempunyai pengaruh untuk jangka waktu yang lama dan merupakan gudang makanan bagi tanaman yang berangsur-angsur menjadi tersedia, memperbaiki struktur tanah sehingga aerasi di dalam tanah semakin baik, meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air, Meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga hara yang terdapat di dalam tanah mudah tersedia bagi tanaman, mencegah hilangnya hara (pupuk) dari dalam tanah akibat proses pencucian oleh air hujan atau air irigasi, mengandung hormon pertumbuhan yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Selain mempunyai keistimewaan, pupuk kandang juga mempunyai kekurangan antara lain, kehilangan NH3 (N), memerlukan waktu dan tenaga, memerlukan biaya, alat dan pengoperasiannya, dan perlunya lahan pengomposan.
5.     Rumusan Masalah
            Adapun dari judul di atas kami mendapatkan  rumusan masalah dari penelitian ini adalah”Adakah  pengaruh kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organik  terhadap pertumbuhan  dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau”.

BAB II. KEGIATAN

1.      Alat dan Bahan
A.    Alat
·         Penggaris (4 buah)
·         Pulpen (1 buah)
·         Kertas (2 lembar)
·         Gelas plastik air mineral ukuran 220 ml (1buah)
·         Polybag (4 buah)
·         Stik Ice Cream yang dibagi dua (40 biji)
·         Isolasi (30 cm)
·         Gunting (1 buah)
B.     Bahan
·         Biji kacang hijau sebanyak  40 biji,  yang sudah direndam selama 12 jam.
·         Tanah sebanyak 40 gelas plastik air mineral (8,8 liter)
·         Arang sebanyak 10 gelas plastik air mineral (2,2 liter)
·         Sekam padi yang sudah di bakar sebanyak 10 gelas plastik air mineral (2,2 liter)
·         Kompos sebanyak 10 gelas plastic air mineral (2,2 liter)
·         Pupuk Kandang sebanyak 10 gelas plastik air mineral (2,2 liter)
·         Air sebanyak 7,92 liter
1.      Langkah Kerja
A.    Persiapan
·         Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
·         Siapkan 4 polybag untuk menanam  biji kacang hijau
B.     Kegiatan
·         Campurkan tanah dengan bahan-bahan organik yang sudah disiapkan dengan perbandingan takaran sama di masing-masing polybag, yaitu 10:10 gelas plastik air mineral dengan ketentuan:
Ø Polybag I      : Tanah dan Arang
Ø Polybag II    : Tanah dan Sekam padi yang sudah dibakar
Ø Polybag III   : Tanah dan Kompos
Ø Polybag IV   : Tanah dan Pupuk Kandang
·         Masukan tanah yang sudah dicampurkan dengan bahan-bahan organik tadi ke masing-masing polybag.
·         Berikan tanda/penomoran pada masing-masing polybag, dengan keratas yang sudah di gunting, kemudian tempelkan di masing-masing polybag
·         Kemudian tanam 40 biji kacang hijau yang sudah direndam , yang dimana masing-masing polybag ditanami dengan 10 biji kacang hijau.
·         Tandai ke-10 biji kacang Hijau yang sudah ditanam tadi di masing-masing polybag dengan menggunakan stik ice cream yang sudah diberi nomor.
·         Sirami biji kacang hijau yang sudah ditanam tadi dengan air sebanyak 440 ml setelah selesai melakukan penanaman di masing-masing  polybag, sedangkan untuk penyiraman secara rutin setiap pagi  selama 7 hari digunakan air sebanyak 220 ml di masing-masing polybag.
C.    Pengamatan
·         Amatilah pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, dengan mengukur panjang setiap tanaman kacang hijau setiap pagi selama 7 hari
·         Tulislah hasil pengamatanmu pada table pengamatan
2.      Hasil Pengamatan
`               Adapun hasil pengmatan kami, kami tuangkan dalam tabel-tabel hasil pengamatan dibawah ini:

A.    Tabel Hasil Pengamatan Pada Polybag I (Tanah dan Arang)
Tanaman
Panjang Biji Kacang Ijo Hari Ke-
Jumlah
Rata-Rata
1
2
3
4
5
6
7
Kacang Hijau 1
1,0
1,5
2,3
7,5
11,0
12,0
14,2
49,5
7,07
Kacang Hijau 2
0,5
1,0
3,0
8,0
11,3
12,0
14,2
50,0
7,14
Kacang Hijau 3
0,3
0,6
2,0
7,4
11,2
13,0
14,2
48,7
6,96
Kacang Hijau 4
1,0
1,5
2,5
8,0
10,2
11,0
12,0
46,2
6,6
Kacang Hijau 5
0,5
0,6
1,5
2,0
2,0
2,0
2,0
mati
mati
Kacang Hijau 6
1,0
1,3
2,0
7,5
11,0
11,5
13,0
47,3
6,76
Kacang Hijau 7
0,5
0,6
0,8
1,0
3,0
4,5
9,5
19,9
2,84
Kacang Hijau 8
0,3
1,0
1,5
6,8
6,8
8,3
12,7
32,6
4,66
Kacang Hijau 9
0,3
1,0
2,0
10,0
10,0
11,5
14,0
45,8
6,54
Kacang Hijau 10
0,3
1,0
2,0
9,7
9,7
11,0
13,5
44,0
6,29
Total
394,6
56,37










B.     Tabel Hasil Pengamatan Pada Polybag II (Tanah Dan Sekam Padi)
Tanaman
Panjang Biji Kacang Ijo Hari Ke-
Jumlah
Rata-Rata
1
2
3
4
5
6
7
Kacang Hijau 1
0,5
1,5
3,0
8,5
12,0
16,5
20,5
62,5
8,93
Kacang Hijau 2
0,8
2,0
4,5
13,5
19,3
24,0
26,0
90,1
12,87
Kacang Hijau 3
mati
mati
mati
mati
mati
mati
mati
mati
mati
Kacang Hijau 4
1,0
1,8
3,5
10,0
14,0
17,0
20,3
67,6
9,66
Kacang Hijau 5
1,1
2,0
5,0
13,0
19,0
25,0
28,6
93,7
13,38
Kacang Hijau 6
0,8
1,3
4,5
8,5
15,5
21,0
22,5
74,1
10,58
Kacang Hijau 7
0,8
1,0
3,5
8,5
15,6
20,0
22,9
72,3
10,33
Kacang Hijau 8
1,0
1,5
5,1
9,5
14,5
17,5
19,8
68,9
9,83
Kacang Hijau 9
1,5
1,8
3,0
9,5
15,0
19,5
22,7
73,0
10,43
Kacang Hijau 10
1,5
1,8
4,5
12,2
16,3
19,0
21,5
76,8
10,97
Total
679
97














C.    Tabel Hasil Pengamatan Pada Polybag III (Tanah Dan Kompos)
Tanaman
Panjang Biji Kacang Ijo Hari Ke-
Jumlah
Rata-Rata
1
2
3
4
5
6
7
Kacang Hijau 1
0,5
1,0
1,25
2,5
10,0
19,0
22,0
56,25
8,04
Kacang Hijau 2
0,5
1,25
1,5
3,3
8,5
16,5
18,5
50,05
7,15
Kacang Hijau 3
0,5
0,8
1,0
3,0
13,0
20,0
24,0
62,30
8,90
Kacang Hijau 4
0,5
1,25
1,5
3,5
10,5
18,0
21,0
56,25
8,04
Kacang Hijau 5
0,5
1,0
2,0
4,0
16,0
19,0
27,0
69,50
9,93
Kacang Hijau 6
0,5
1,25
1,5
4,0
13,0
20,0
25,0
65,25
9,32
Kacang Hijau 7
0,5
1,25
1,5
2,5
9,0
15,0
20,0
49,75
7,11
Kacang Hijau 8
0,5
1,0
2,5
4,0
13,0
20,0
26,0
67,0
9,57
Kacang Hijau 9
0,5
1,25
1,5
4,0
13,0
20,0
24,4
64,65
9,24
Kacang Hijau 10
0,5
1,25
1,5
3,0
10,0
18,0
22,0
56,25
8,04
Total
597,25
85,34














D.    Tabel Hasil Pengamatan Pada Polybag IV (Tanah Dan Pupuk Kandang)
Tanaman
Panjang Biji Kacang Ijo Hari Ke-
Jumlah
Rata-Rata
1
2
3
4
5
6
7
Kacang Hijau 1
0,7
1,4
2,5
4,2
6,3
9,3
12,2
36,6
5,23
Kacang Hijau 2
0,9
2,2
4,4
5,4
8,4
14,4
17,4
53,1
7,58
Kacang Hijau 3
0,5
2,2
4,4
11,6
15,1
21,6
22,1
77,4
11,06
Kacang Hijau 4
0,5
1,3
1,7
2,7
6,4
8,9
9,1
30,4
4,38
Kacang Hijau 5
0,5
1,0
1,3
2,2
4,4
6,1
6,1
21,8
3,11
Kacang Hijau 6
0,3
1,1
3,5
6,4
9,7
17,7
20,7
59,4
8,48
Kacang Hijau 7
0,5
0,8
1,1
3,3
3,6
4,0
5,0
18,3
2,61
Kacang Hijau 8
0,5
2,0
4,5
11,0
14,0
18,5
23,0
73,5
10,50
Kacang Hijau 9
0,7
3,0
4,3
7,0
7,1
7,3
8,3
37,7
5,38
Kacang Hijau 10
0,3
0,4
0,7
2,2
4,5
7,7
9,7
25,5
3,64
Total
408,4
58,34
                       

3.     Pembahasan
            Seperti yang kita ketahui tanah adalah komponen yang paling penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, tidak terkecuali pada tumbuhan kacang hijau. Tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat pula dimanipulasi dengan maksud agar pertumbuhan tanaman di atasnya menjadi semakin baik, sehingga dapat berproduksi secara maksimal (Ashari, 1995). Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman di definisikan sebagai: “lapisan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh berkembangnya perakaran, penompang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplaikebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa orgaik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti, N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota atau organisme yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman-tanaman ; ketiganya secara integral mamapu menunnjang produktivitas tanahuntuk menghasilkan biomass produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan” (Hanafiah, 2005). Tanah yang cocok untuk tumbuhan kacang hijau adalah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik (humus) dan mempunyai kisaran pH 5,8 - 6,5 untuk tanah yang memiliki pH yang lebih kecil dari pada 5,8 perlu dilakukan pengapuran (liming). Fungsi pengapuran adalah untuk meningkatkan mineralitas nitrogen organikdalam sisa-sisa tanaman, membebaskan nitrogen sebagai ion ammoniumdan nitrat agar tersedia bagi tanaman, membantu memperbaiki kegemburan tanah serta meningkatkan pH tanah mendekati netral (Rukmana 1997). Pengapuran juga mempengaruhi ketersediaan unsur hara mikro seperti Fe, Mn, Cu dan Zn. Penambahan kapur dapat menurunkan kelarutan unsur mikro karena terjadi peningkatan pH, yang menyebabkan terjadinya pengendapan unsur mikro tersebut. Pengapuran yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman mengalami kekurangan unsur mikro, terutama Fe, Mn, Cu dan Zn karena peningkatan nilai pH tanah mengakibatkan bentuk kation berubah menjadi hidroksida yang tidak larut
(Nyakpa et al.,1988). Ada pun pembahasan mengenai pengaruh kombinasi-kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organik adalah sebagai berikut:
A.    Polybag I (Tanah dan Arang)
      Berdasarkan  hasil pengamatan diatas, apabila media tanam tanah dikombinasika dengan media tanam organik  yakni arang,menyebabkan adanya pengaruh pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang dimana pengaruh itu antara lain tampak pada kecepatan tumbuh masing-masing tanaman kacang hijau yang paling lambat dibandingkan dengan kombinasi media tanam tanah dengan  media tanam oganik yang lainnya. Hal ini disebabkan karena media tanam organik arang, merupakan media tanam yang cendrung  miskin akan kandungan unsur hara dan media tanam organic arang kurang mampu mengikat air, sedang air merupakan sumber nutrisi utama yang digunakan untuk nutrisi terhadap tanaman tersebut, sehingga fungsi arang disisni hanyalah sebagai bufer atau penyangga, apabila terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara yang terkandung didalam pupuk, sehingga bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan.
      Seperti yang terlihat pada tabel hasil pengamatan diatas tanaman kacang hijau terjadi perubahan  panjang yang segnitivikan dari masing-masing  tanaman pada hari ke-4, hal tersebut disebabkan karena tanah mengandung senyawa kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa orgaik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti, N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl, dan lain-lain), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota atau organisme yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman-tanaman, yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman terutama tanaman kacang hijau, dan arang disini hanyalah sebagai buffer (penyangga) apabila terjadi kelebihan unsur-unsur di atas. Ada pun jumlah pajang dan rata-rata pada masing-masing tanaman kacang hijau selama tujuh hari adalah sebagai berikut:
§  Kacang hijau ke-1 jumlah panjangnya 49,5 cm dengan rata-rata 7,07 cm
§  Kacang hijau ke-2 jumlah panjangnya 50,0 cm dengan rata-rata 7,14 cm
§  Kacang hijau ke-3 jumlah panjangnya 48,7 cm dengan rata-rata 6,96 cm
§  Kacang hijau ke-4 jumlah panjangnya 46,2 cm dengan rata-rata 6,60 cm
§  Kacang hijau ke-5 jumlah panjangnya 10,6 cm dengan rata-rata 1,50 cm
§  Kacang hijau ke-6 jumlah panjangnya 47,3 cm dengan rata-rata 6,67 cm
§  Kacang hijau ke-7 jumlah panjangnya 19,9 cm dengan rata-rata 2,48 cm
§  Kacang hijau ke-8 jumlah panjangnya  32,6 cm dengan rata-rata 4,66 cm
§  Kacang hijau ke-9 jumlah panjangnya 45,8 cm dengan rata-rata 6,54 cm
§  Kacang hijau ke-10jumlah panjangnya 44,0 cm dengan rata-rata 6,29 cm
                 Dengan total jumlah panjang keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 394,6 cm dan total jumlah rata-rata keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 56,37 cm.

B.     Polybag II (Tanah dan Sekam Padi)
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, apabila media tanam tanah dikombinasikan dengan media tanam organic yakni sekam padi, yang menyebabkan adanya pengaruh pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang dimana pengaruh itu terlihat pada kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau yang di tanam pada media tersebut paling cepat tumbuh diantara kombinasi media tanam yang lain. Seperti yang terlihat pada tabel hasil pengamatan diatas tanaman kacang hijau terjadi perubahan  panjang yang signifkan dari masing-masing  tanaman pada hari ke-4. Hal tersebut disebabkan oleh sekam bakar yang sangat berperan  dalam perbaikan struktur tanah yang membuat sistem aerasi dan drainase di media tanam tanah lebih baik,yang disebabkan karena sekam bakar memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi, selain kandungan unsur tersebut sekam padi juga mengandung unsur N sebanyak 1 % dan K 2 %, berdasar analisis Japanese Society for Examining Fertilizer and Fodders, komposisi arang sekam paling banyak mengandung senyawa SiOz sebanyak 52 % dan unsur C sebanyak 31 %. Komposisi lainnya adalah Fe203, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cu dalam jumlah yang sangat kecil, juga mengandung bahan-bahan organik. Sedangkan menurut analisis Suyekti (1993) sekam bakar mengandung N 0,32 %, P 0,15 %, K 0,31 %, Ca 0,96 %, Fe 180 ppm, Mn 80,4 ppm Zn 14,10 ppm dan pH 6,8. Soepardi (1983) mengemukakan bahwa kadar kalium dalam abu sekam lebih kurang sama dengan 30 % K2O sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur, yang dimana media tanam yang gembur merupakan media yang sangat cocok untuk tanaman kacang hijau.
Ada pun jumlah pajang dan rata-rata pada masing-masing tanaman kacang hijau selama tuju hari adalah sebagai berikut:
§  Kacang hijau ke-1 jumlah panjangnya 62,5 cm dengan rata-rata 8,93 cm
§  Kacang hijau ke-2 jumlah panjangnya 90,1 cm dengan rata-rata 12,87 cm
§  Kacang hijau ke-3 jumlah panjangnya 0 cm dengan rata-rata 0 cm
§  Kacang hijau ke-4 jumlah panjangnya 67,6 cm dengan rata-rata 9,66 cm
§  Kacang hijau ke-5 jumlah panjangnya 93,7 cm dengan rata-rata 13,3 cm
§  Kacang hijau ke-6 jumlah panjangnya 74,1 cm dengan rata-rata 10,58 cm
§  Kacang hijau ke-7 jumlah panjangnya 72,3 cm dengan rata-rata 10,33 cm
§  Kacang hijau ke-8 jumlah panjangnya 68,9 cm dengan rata-rata 9,83 cm
§  Kacang hijau ke-9 jumlah panjangnya 73,0 cm dengan rata-rata 10,43 cm
§  Kacang hijau ke-10 jumlah panjangnya 76,8 cm dengan rata-rata 10,97 cm
Dengan total jumlah panjang keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 679 cm dan total jumlah rata-rata keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 97 cm.


C.     Polybag III (Tanah dan Kompos)
Berdasarkan hasil penelitian diatas, apabila media tanam tanah dikombinasikan dengan media tanam organik yakni kompos, yang menyebabkan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang dimana pengaruh tersebut terlihat pada saat melakukan pengamatan, yakni pada hari ke-5 dan hari ke-6, yang dimana pertumbuhan masing-masing tanaman kacang hijau tersebut mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari yang lainnya dan dibandingkan dengan kombinasi media tanam lainnya. Hal ini disebabkan karena kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organic, yang dimana kompos banyak memgandung mikro organism (fungi, aktinomisetes, bakteri, dan alga) disebabkan karena kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organic, yang dimana kompos banyak memgandung mikro organism (fungi, aktinomisetes, bakteri, dan alg. Dengan ditambahkannya kompos ke dalam tanah tidak hanya jutaan mikroorganisme yang ditambahkan, akan tetapi mikrooganisme yang ada didalam tanah akan terpacu untuk terus berkembang. Proses dekomposisi lanjut oleh mikroorganisme akan tetap terus berlangsung dan tidak mengganggu tanaman. Gas CO2 yang dihasilkan mikroorganisme tanah akan dipergunakan untuk fotosintesis tanaman, sehingga pertumbuhan akan lebih cepat, sedangkan aktivitas miroorganisme pada komposmenghasilkan hormone-homon pertumbuhan, misalnya auksi, giberelin, dan sitokinin yang memecu pertumbuhan dan perkembangan akar-akar rambut sehigga daerh pencarian makanan lebih luas. Selain itu kompos memiliki kelebihan dari sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis dan kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat  dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah, sehingga kandungan unsur hara yang terkandung dalam tanah menjadi lebih banyak, yang membuat tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh, dengan kondisi tanah yang lebih baik.
Seperti yang terlihat pada tabel hasil pengamatan diatas, ada pun jumlah panjang dan rata-rata pada masing-masing tanaman kacang hijau selama tujuh hari adalah sebagai berikut.
§  Kacang hijau ke-1 jumlah panjangnya 56,25 cm dengan rata-rata 8,04 cm
§  Kacang hijau ke-2 jumlah panjangnya 50,05 cm dengan rata-rata 7,15 cm
§  Kacang hijau ke-3 jumlah panjangnya 62,30 cm dengan rata-rata 8,90 cm
§  Kacang hijau ke-4 jumlah panjangnya 56,25 cm dengan rata-rata 8,04 cm
§  Kacang hijau ke-5 jumlah panjangnya 69,50 cm dengan rata-rata 9,93 cm
§  Kacang hijau ke-6 jumlah panjangnya 65,25 cm dengan rata-rata 9,32 cm
§  Kacang hijau ke-7 jumlah panjangnya 49,75 cm dengan rata-rata 7,11 cm
§  Kacang hijau ke-8 jumlah panjangnya 67,00 cm dengan rata-rata 9,57 cm
§  Kacang hijau ke-9 jumlah panjangnya 64,65 cm dengan rata-rata 9,24 cm
§  Kacang hijau ke-10 jumlah panjangnya 56,25 cm dengan rata-rata 8,04 cm
Dengan total jumlah panjang keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 597,25 cm dan total jumlah panjang rata-rata dari keseluruhan tanaman kacang hijau adalah 85,34cm
D.    Polybag IV (Tanah dan Pupuk Kandang)
            Berdasarkan hasil penelitian di atas, apabila media tanam tanah dikombinasikan dengan media tanam organik yakni pupuk kandang, yang menyebabkan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang dimana pengaruh tersebut pada saat melekukan pengamatan, dimana pertumbuhan masing-masing tanaman kacang hijau mengalami pertumbuhan yang tidak terlalu signifikan dari hari ke hari selama tujuh hari pengamatan. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang yang digunakan merupakan pupuk kandang kambing yang belum matang atau belum dikomposkan, yang dimana penggunaan pupuk kandang yang belum matang  akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman, walaupun bisa digunakan belumbisa memberikan manfaat yang lebih baik pada saat musim pertanaman pertama, melainkan akan memberikan manfaat pada saat musim pertanaman kedua. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Sehingga tanaman kacang hijau tersebut tidak terlalu mengalami pertumbuhan yang signifikan dari hari ke hari  selama  tujuh hari pengamatan.
     Seperti yang terlihat pada tabel hasil pengamatan diatas, ada pun jumlah panjang dan rata-rata pada masing-masing tanaman kacang hijau selama tujuh hari adalah sebagai berikut:
§  Kacang hijau ke-1 jumlah panjangnya 36,6 cm dengan rata-rata 5,23 cm
§  Kacang hijau ke-2 jumlah panjangnya cm 53,1 dengan rata-rata 7,58 cm
§  Kacang hijau ke-3 jumlah panjangnya 77,4 cm dengan rata-rata 11,06 cm
§  Kacang hijau ke-4 jumlah panjangnya 30,4 cm dengan rata-rata 4,8 cm
§  Kacang hijau ke-5 jumlah panjangnya 21,8 cm dengan rata-rata 3,11 cm
§  Kacang hijau ke-6 jumlah panjangnya 59,4 cm dengan rata-rata 8,48 cm
§  Kacang hijau ke-7 jumlah panjangnya 18,3 cm dengan rata-rata 2,61 cm
§  Kacang hijau ke-8 jumlah panjangnya 73,5 cm dengan rata-rata 10,50 cm
§  Kacang hijau ke-9 jumlah panjangnya 37,7 cm dengan rata-rata 5,38 cm
§  Kacang hijau ke-10 jumlah panjangnya  25,5 cm dengan rata-rata 3,64 cm
Dengan total jumlah panjang keseluruhan dari tanaman kacang hijau adalah 597,25 cm dan total jumlah panjang rata-rata dari keseluruhan tanaman kacang hijau adalah 85,34cm

BAB III PENUTUP

1.     Kesimpulan
            Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
A.    Pengaruh kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organik yaitu arang terhadap pertumbuhan dan perkembangan  pada tanaman kacang hiajau yang terlihat pada kecepatan tumbuh pada tanaman kacang hijau paling lambat dibandingkan dengan kombianasi media-media tanam yang lain, yang disebabkan oleh arang merupakan media tanam organik yang cendrung miskin akan unsur hara dan kurang mampu mengikat air, dan cendrung sebagai buffer (penyangga) apabila media tanam tanah terjadi kelebihan unsur akibat pemupukan.
B.     Pengaruh kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organi yaitu sekam padi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau yang terlihat pada kecepatan tumbuh tanaman yang paling cepat dibandingkan dengan kombiasi media-media tanam yang lainnya. Hal ini disebabkan karena sekam bakar yang sangat berperan  dalam perbaikan struktur tanah yang membuat sistem aerasi dan drainase di media tanam tanah lebih baik, yang disebabkan karena sekam bakar memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi.
C.     Pengaruh kombinasi media tanam tanah dengan media tanam organik yaitu kompos terhadap petumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang terlihat pada hari kelima dan hari keenam pada saat melakukan pengamatan, yang dimana pertumbuhan tanaman pada hari tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan dengan hari-hari yang lainnya dan dibandingkan dengan kombanasi media-media tanam yang lainnya. Hal ini disebabkan karena kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organic, yang dimana kompos banyak memgandung mikro organism (fungi, aktinomisetes, bakteri, dan alga).
D.    Pengaruh kombinai media tanam tanah dengan media tanam organik yaitu pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau, yang terlihat pada kecepatan tumbuh tanaman kacang hiajau yang tidak terlalu signifikan selama tujuh hari pengamatan. Hal ini disebabkan karena pupuk kandang yang digunakan merupakan pupuk kandang kambing yang belum matang atau belum dikomposkan, yang dimana penggunaan pupuk kandang yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.
2.     Saran
            Penelitian ini akan lebih sempurna, apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas, namun yang perlu kami ingatkan pada saat melakuakan penelitian ini agar lebih sempuna, sehingga mendapatkan data yang lebih kongkrit adalah sebagai berikut:
A.    Pada saat melakuakan pencampuran media tanam tanah dengan media-media tanam organic, takarannya harus sama.
B.     Pada saat melakukan penyiraman, usahakan takaran yang di teriama oleh masing-masing tanam didalam satu polybag harus sama.
C.     Pada saat melakukan pengukura dan penyiraman terhadap tanaman, usahakan waktu pengkuran dan penyiraman harus sama.
            Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaikan, somoga saran kami ini dapat bermanfaat bagi yang ingin mencoba penelitian yang kami lakukan ini, dan mendapatkan hasil yang lebih sempurna dibandingkan kami. Terima Kasih, Wassallam.



    

                  

           

          


DAFTAR PUSTAKA
11.  http://jabar.litbang.deptan.go.id/ind/documens/leaflet/kompos.pdf







Tidak ada komentar: